Densus 88 Bongkar Jejak Teror di Depok hingga Toli Toli: 4 Orang Ditangkap
Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri kembali menunjukkan tajinya dalam membongkar jaringan terorisme di Indonesia. Dalam operasi terkoordinasi yang berlangsung dalam waktu singkat, aparat berhasil menangkap empat terduga teroris di tiga wilayah berbeda: Depok, Bogor, dan Toli-Toli, Sulawesi Tengah.
Operasi Senyap di Tiga Wilayah
Penangkapan ini merupakan hasil dari operasi intelijen yang telah berlangsung selama beberapa minggu. Densus 88 memburu sejumlah individu yang terindikasi kuat terlibat dalam aktivitas jaringan terorisme, termasuk menyimpan dokumen, bahan peledak, hingga aktif merekrut anggota baru melalui media sosial dan jaringan lokal.
Di Depok dan Bogor, penangkapan dilakukan di kawasan permukiman padat, di mana para terduga disebut berusaha menyamarkan aktivitasnya dengan kehidupan sehari-hari yang tampak normal. Sementara di Toli-Toli, Sulawesi Tengah, aparat melakukan penangkapan terhadap satu tersangka yang diduga sebagai penghubung komunikasi antara jaringan lokal dan kelompok radikal di luar negeri.
Jejak Digital dan Bukti-Bukti Menguatkan
Menurut keterangan pihak kepolisian, para tersangka terindikasi aktif dalam percakapan daring yang membahas rencana aksi teror, penggalangan dana, serta propaganda ekstremisme. Dari tangan mereka, Densus 88 menyita sejumlah barang bukti seperti perangkat komunikasi, dokumen perencanaan, serta buku-buku bermuatan ideologi radikal.
“Penangkapan ini bagian dari upaya pencegahan. Kita tidak menunggu mereka melakukan aksi, tetapi kita potong rantainya sejak dini,” ujar juru bicara Divisi Humas Polri dalam konferensi pers singkat.
Ancaman Teror Belum Usai
Meski Indonesia telah mengalami berbagai gelombang serangan teroris dalam dua dekade terakhir, operasi ini mengingatkan publik bahwa ancaman teror belum sepenuhnya hilang. Jaringan lama yang masih aktif, serta kemunculan simpatisan baru melalui dunia maya, terus menjadi perhatian utama aparat keamanan.
Densus 88 menegaskan bahwa penangkapan ini bukan akhir, melainkan bagian dari investigasi lanjutan. Saat ini, keempat tersangka masih menjalani pemeriksaan intensif untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan pihak lain dan menjaring informasi lebih dalam mengenai struktur jaringan mereka.
Masyarakat Diminta Waspada
Polri juga mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam pencegahan radikalisme dan terorisme. Warga diminta untuk segera melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar, baik dalam bentuk pertemuan tertutup, penyebaran doktrin ekstremis, maupun komunikasi mencurigakan secara daring.
Terorisme berkembang dalam senyap, namun melukai dalam sekejap. Keberhasilan Densus 88 kali ini menjadi pengingat bahwa kewaspadaan, kolaborasi, dan ketegasan hukum adalah senjata utama dalam menjaga perdamaian Indonesia.