Mobil Listrik Seal Berasap di Jakarta: BYD Ungkap Fakta Awal dari Investigasi
Insiden mengejutkan terjadi di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta saat sebuah unit mobil listrik BYD Seal mengeluarkan asap tebal dari bagian kap mesin. Kejadian ini sontak mengundang kepanikan di lokasi dan menjadi viral di media sosial. BYD, sebagai produsen kendaraan listrik asal Tiongkok yang baru saja agresif masuk pasar Indonesia, segera mengambil tindakan cepat dengan melakukan investigasi internal.
Kini, setelah beberapa hari penyelidikan, BYD Indonesia akhirnya mengungkap hasil investigasi sementara terkait insiden tersebut. Pernyataan resmi mereka disampaikan pada konferensi pers singkat yang dihadiri oleh jurnalis otomotif, pakar kendaraan listrik, dan perwakilan komunitas EV (Electric Vehicle).
Apa yang Terjadi?
Insiden terjadi pada awal pekan ini saat pemilik BYD Seal memarkir kendaraannya di basement mal kawasan Jakarta Selatan. Beberapa menit setelah mesin dimatikan, asap putih mulai mengepul dari bagian depan kendaraan. Tidak ada percikan api ataupun ledakan, namun kondisi tersebut cukup membuat panik pengunjung mal dan menyebabkan evakuasi sementara.
Petugas keamanan segera mengamankan lokasi dan memanggil teknisi serta pemadam kebakaran. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun kerusakan fasilitas yang berarti.
Fakta Awal dari Hasil Investigasi BYD
Dalam pernyataannya, BYD mengungkap bahwa insiden tersebut bukan disebabkan oleh kerusakan pada baterai utama, melainkan berasal dari sistem pendingin elektronik. Berikut beberapa temuan awal yang disampaikan:
• Asal Asap dari Sistem Inverter Pendingin
Investigasi menunjukkan adanya kebocoran cairan pendingin pada modul inverter, yang memicu uap panas dan menghasilkan asap. Meski terlihat dramatis, BYD menegaskan tidak terjadi korsleting atau kebakaran.
• Sensor Otomatis Aktif
Sistem deteksi dini kendaraan bekerja dengan baik. Sensor suhu mendeteksi lonjakan suhu dan segera memutus daya secara otomatis — mencegah risiko kerusakan lanjut atau insiden yang lebih parah.
• Tidak Ada Kerusakan Baterai atau Ledakan
Modul baterai utama dalam kondisi aman dan tidak menunjukkan tanda-tanda overheating atau kerusakan struktural. Hal ini mengonfirmasi bahwa platform e-Platform 3.0 BYD masih sangat stabil dan aman digunakan.
Tanggapan dan Langkah Lanjutan
Perwakilan BYD Indonesia menyampaikan permohonan maaf kepada pemilik kendaraan dan masyarakat atas kekhawatiran yang timbul. Mereka juga menegaskan bahwa unit kendaraan tersebut telah dibawa ke pusat penelitian untuk analisis lebih lanjut, dan BYD akan memberikan laporan lengkap setelah investigasi menyeluruh selesai.
“Kami berkomitmen penuh pada keselamatan pelanggan dan terus meningkatkan keandalan teknologi kami. Kejadian ini menjadi pembelajaran penting untuk evaluasi lebih lanjut,” ujar Lim Zhi Wei, Head of Technical Division BYD Asia Tenggara.
Sebagai langkah preventif, BYD juga akan melakukan inspeksi menyeluruh terhadap batch kendaraan serupa yang telah beredar di Indonesia, dan akan memberi layanan pengecekan gratis kepada pemilik Seal yang ingin memastikan kondisi kendaraannya.
Respons Publik dan Pengamat Otomotif
Meski insiden ini memunculkan kekhawatiran, banyak pengamat otomotif menyambut baik transparansi dan respons cepat dari pihak BYD. Dalam industri kendaraan listrik yang masih berkembang, pendekatan terbuka seperti ini menjadi kunci untuk membangun kepercayaan.
“Selama BYD terbuka dan tanggap, pasar bisa memaklumi insiden minor seperti ini. Yang penting tidak ditutup-tutupi dan disikapi profesional,” kata Arief Santoso, analis otomotif dari EV Watch Indonesia.
Insiden BYD Seal berasap di Jakarta menjadi pengingat bahwa setiap inovasi teknologi tetap memiliki risiko yang harus diawasi ketat. Namun, kecepatan dan keterbukaan BYD dalam menangani kasus ini menunjukkan keseriusan mereka membangun reputasi di pasar Indonesia. Sembari menunggu hasil investigasi akhir, para pengguna kendaraan listrik diimbau untuk rutin memeriksa sistem pendingin dan melakukan servis berkala agar performa tetap optimal dan aman digunakan.