Trading Scalping Adalah: Pengertian dan Cara Kerjanya
Setiap trader tentu memiliki gaya tradingnya masing-masing. Gaya trading ini biasanya disesuaikan dengan tujuan keuangan dan profil risiko dari trader tersebut. Namun, sudahkah Anda paham betul tentang scalping?
Jika belum, mari cari tahu lebih lanjut semua hal tentang scalping di bawah ini!
Apa itu Scalping?
Scalping adalah strategi trading yang dilakukan dengan cara mengarahkan transaksi untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan harga kecil para pasar keuangan seperti saham dan forex. Biasanya, trader yang menggunakan scalping adalah sebagai strategi tradingnya akan melakukan sepuluh hingga ratusan trading dalam satu hari dengan keyakinan pergerakan kecil dalam pasar keuangan lebih mudah ditangkap dibanding pergerakan besar.
Trader dengan gaya scalping bisa mendapatkan keuntungan kecil yang dapat dengan mudah digabungkan menjadi keuntungan besar. Hal ini bisa terjadi jika Anda bisa keluar dari strategi yang ketat guna meminimalisir kerugian yang besar.
Bagaimana Cara Kerja Trading Scalping?
Trading dengan gaya scalping adalah aktivitas serba cepat bagi trader yang gesit. Hal ini tentu membutuhkan ketepatan dalam melakukan eksekusi saat berada di pasar keuangan. Scalper menggunakan daya beli pada trading harian sebesar 4:1 margin guna memaksimalkan keuntungan dalam waktu yang sebentar.
Ada beberapa indikator yang digunakan trader saat mengaplikasikan trading scalping, di antaranya stochastic, Moving Average Convergence Divergence (MACD), dan Relative Strength Index (RSI). Selain itu, indikator grafik harga seperti Moving Averages, Bollinger Band, dan pivot point gunakan sebagai titik referensi untuk menentukan level support dan resistance harga.
Trader scalping atau sering disebut juga sebagai scalper akan membeli atau buka posisi dengan harga rendah dan menutup dengan harga tinggi. Jika membuka posisi dengan harga tinggi, maka scalper juga akan menutup dengan harga yang lebih tinggi.
Dalam melakukan trading scalping, biasanya trader akan melakukan analisa teknikal terhadap pergerakan fluktuasi harga pasar dalam jangka pendek. Namun sayangnya, banyaknya penggunaan leverage dapat menyebabkan trading scalping sangat berisiko.
Ada beberapa kesalahan umum yang dilakukan para trader dalam melakukan trading scalping. Kesalahan tersebut di antaranya eksekusi yang buruk, strategi trading yang buruk, tidak mengaplikasikan stop-loss, leverage yang berlebihan, buka dan menutup posisi yang lambat, dan overtrading. Pernahkah Anda mengalami ini semua?
Apa yang Harus Dilakukan Trader ketika Menggunakan Strategi Scalping?
Trader yang mengaplikasikan scalping sebagai gaya tradingnya harus disiplin, yakin, dan berpegang teguh pada strategi trading mereka. Selain itu, trader juga harus mampu bersikap fleksibel terhadap fluktuasi harga pasar. Dengan begitu, Anda jadi lebih siap menghadapi ketidakpastian kondisi pasar dan memperbaiki situasi dengan cepat sehingga bisa meminimalisir segala risiko.